hari guru
Sejarah Hari Guru Nasional
Sejarah perjuangan guru dimulai sejak masa pendudukan Hindia Belanda di Nusantara. Melansir dari jurnal Perjuangan Organisasi Guru di Masa Revolusi, Sejarah PGRI di Awal Pendiriannya oleh Ahmad Kosasih dijelaskan jika waktu itu berbagai lembaga pendidikan berdiri untuk mencetak guru.
Sekolah Guru Negeri didirikan pada tahun 1851 di daerah Surakarta yang sebelumnya bernama Normal Cursus. Mereka yang mengenyam pendidikan di sekolah itu akan dipersiapkan untuk menjadi guru di desa-desa.
Kemudian pada zaman pendudukan Jepang terbentuknya sebuah organisasi bernama Guru pada tahun 1943 di Jakarta oleh Amin Singgih dan rekan-rekannya. Organisasi itu bertujuan untuk memberikan teladan jika guru-guru Indonesia tetap menempuh kesatuan nasional.
Pada masa itu, Jepang rutin mengadakan pelatihan guru di Jakarta yang diikuti oleh tiap-tiap guru di kabupaten dan daerah. Namun tak lama setelah itu, Jepang hengkang saat Indonesia memerdekakan dirinya pada 17 Agustus 1945.
Beberapa bulan setelah merdeka, para guru melangsungkan Kongres Pendidik Bangsa di Sekolah Guru Puteri di Surakarta, Jawa Tengah. Kongres tersebut dipimpin para tokoh pendidik seperti Amin Singgih, Rh. Koesnan, dan kawan-kawannya, serta berlangsung selama dua hari 24-25 November 1945.
Kongres tersebut melahirkan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sebagai wadah perjuangan kaum guru untuk turut serta menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan. Hari lahir PGRI kemudian ditetapkan sebagai Hari Guru Nasional sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994.